Kamis, 17 April 2014

Modif Honda Civic Estilo : Enjoy The Passion Of Speed



BosMobil.com - Selain makhluk sosial, manusia memang tidak pernah merasa puas. Namun terlebih pengalaman maupun kesan manis masa muda selalu dirasakan oleh setiap manusia. Setidaknya inilah yang coba ditunjukkan Honda Civic Estilo milik Echin.
Honda Civic Estilo
“Sebelumnya, gue pake Accord tapi main aliran elegant. Nah namanya mobil elegant kan pake velg gede, pastinya berat dong dibawa lari. Ya akhirnya ganti ke Estilo ini deh. Tapi dulu juga pas SMA, gue pernah pake Kijang, karbu-nya pake 4 barrel. Kayaknya passion gue emang ngebut ya,” buka Echin pemilik sekaligus modifikator dari workshop Engine+.

D-Series Turbo

Biasanya kebanyakan pemilik Honda memodifikasi aliran Naturally Aspirated (N/A), beda untuk Echin memilih Force Induction dengan mencangkokan turbo. Bosen bos? “Ah gak juga bos,” jawabnya. Terus, apa dong bos? “Gue dulu main N/A juga kok untuk Estilo gue yang buat drag. Lagi pengen ngerasain aja turbo,” ungkap Echin. Kemudian mesin D-Series yang masih single cam ini tetap dipertahankan. “Ya biar bisa nandingin aja kalo ketemu mobil yang pake mesin B-Series. Makanya dikasih turbo,” jujurnya.
Honda Civic Estilo
Namun tidak asal pasang turbo saja, beberapa langkah harus ditempuh olehnya untuk mendukung pemakaian turbo. Internal mesin sudah diganti terlebih dahulu seperti camshaft, klep, stang piston, serta piston berkompresi rendah. Tidak lupa blok mesin dibuat closed deck yang di-sleeve secara custom agar kuat saat turbo bekerja.
Honda Civic Estilo
Selanjutnya untuk turbo, Echin memilih turbo bawaan mesin Nissan Silvia yaitu SR20DET. Jika melihat ukurannya, turbo tersebut untuk mesin berkapasitas 2.000 cc, sedangkan Honda Civic Estilo ini berkapasitas 1.600 cc. Gak kegedean bos? “Justru gue ngerasa kekecilan bos setelah gue pasang kesini,” bilangnya.
Honda Civic Estilo
Penambahan turbo pun mengakibatkan efek modifikasi di bagian lainnya. Seperti pasokan angin ke dalam mesin harus besar, yaitu penggunaan intake Edelbrock Performer X. Kemudian pasokan bensin juga harus banyak. Nah, injector bawaan D-Series masih dipertahankan karena dirasa cukup, tapi juga ditambahkan extra injector yang dibuat menempel pada intake dibuat secara custom. Pipa-pipa turbo maupun exhaust di-custom seluruhnya yang berakhir di knalpot Tanabe.
Honda Civic Estilo
Honda Civic Estilo
Honda Civic Estilo
Pake NOS biar JOS!!! Echin juga menambahkan nitrous berlabel NOS agar mendapatkan tenaga tambahan sewaktu-waktu dibutuhkan. Lalu ECU bawaan D-Series masih dipertahankan karena menurutnya masih cukup untuk kebutuhan mesinnya, jadi hanya ditambahkan piggyback Dastek Unichip untuk pengaturannya.
Honda Civic Estilo
Agar tenaga tidak terbuang percuma, Echin mempercayakan kopling berlabel ACT. Selanjutnya kaki-kaki juga diperkuat dengan penggunaan velg lebih besar, pillar c bar, serta suspensi coilover D&D agar lebih stabil saat dipacu kecepatan tinggi.
Honda Civic Estilo
Honda Civic Estilo
Saat diukur di mesin dyno, Echin mengaku Honda Civic Estilo-nya meraih angka sebesar 330 HP dengan boost sebesar 1,2 bar. “Nah itu dia gue ngerasa kekecilan turbo-nya. Soalnya kenaikan tenaganya itu flat kalo lu liat grafiknya, kayak mesin N/A aja. Kalo turbo lain kan ngelonjak gitu,” jujurnya.
Honda Civic Estilo

For Daily Use

Honda Civic Estilo
Meskipun sudah dimodifikasi mesinnya untuk passion ngebutnya, namun Echin masih menggunakannya secara harian. Makanya bodi Honda Civic Estilo dibiarkan standar apa adanya, tanpa mengurangi bobot seperti yang dilakukan banyak orang.
Honda Civic Estilo
Hal demikian juga terjadi di bagian interior yang tergolong lengkap. Hanya saja untuk mendukung passion-nya, Echin menggunakan jok BRIDE, lalu shift knob Skunk2, dan stir Nardi. Tidak ada embel-embel lainnya, kecuali spidometer JDM, indikator Defi untuk informasi kondisi mesin, lalu shift light dan boost controller dari A’PEXi.
Honda Civic Estilo
Honda Civic Estilo
“Emang mobil harian bos. Itu aja power steering masih normal jalan kayak biasanya. A/C juga jalan, tapi karena deket banget ama exhaust, jadi jarang gue nyalain,” tutupnya.
Spec
Engine : D16 VTEC, CP Low Compression Pistons, Eagle Connecting Rods, Crower Camshaft, Crower Valve Springs, SR20DET Factory Turbo, XS Power Exhaust, Floek Intercooler, Edelbrock Performer X Intake, Custom Turbo Piping, Custom Exhaust Piping, Tanabe Hyper Medallion Muffler, Custom Extra Injector, Walbro 255LPH Fuel Pump, NOS Wet System, ACT Clutch, Dastek Unichip Piggyback.
Footwork : 15” Wheels, Achilles 123 Tires 195/50R15, D&D Coilover Suspension, Godspeed X Bar, Beaks Tie Bar.
Interior : BRIDE Vorga Seats, Skunk2 Shift Knob, Nardi Torino Steering Wheel, JDM Instrument Cluster, Defi Gauges, ULTRA Shift Light, A’PEXi AVC-R Boost Controller.
Exterior : Spoon Sports Side Mirrors, Spoon Sports Rear Spoiler.

Powered by : Engine+, Jakarta Utara

Modifikasi Mitsubishi Lancer : Evolution Maniac



Jakarta, BosMobil.com - Mitsubishi Lancer Evolution memang merupakan salah satu mobil legenda di dunia balap. Mobil sport 4 pintu tersebut dilahirkan dengan performa yang menjanjikan, ditambah desain bodi yang ciamik. Berbicara performa memang sudah tidak diragukan lagi, apalagi jika kena sentuhan modifikasi pada bagian mesin yang membuat tenaga melonjak drastis.

Hal ini membuat penggunanya (maupun pura-pura pengguna) menjadi tergila-gila akan mobil lansiran Jepang tersebut. Contoh saja bos kita yang berinisial WB ini, doi sudah memiliki Mitsubishi Lancer Evolution 8 dengan modifikasi yang lumayan ekstrim. Ya kalau sudah maniak, pasti saja ingin ‘lebih’. Makanya WB membangun 1 unit Lancer lagi yang kali ini merupakan Mitsubishi Lancer Evolution 4.

Just For Daily Use

Agar terwujud, doi mencari Mitsubishi Lancer lokal untuk dijadikan bahan sebagai ubahan ke Mitsubishi Lancer Evolution 4. Setelah mendapatkannya, langsung saja melakukan praktek konversi. Mulai dari bodi yang dijejalkan parts bodi Mitsubishi Lancer Evolution 4 seperti bemper depan-belakang, pintu, lampu, spoiler, dan lain-lain. Untuk menonjolkan sisi sporty khas JDM, mobil dicat dengan warna putih.


Hampir seluruh bagian interior merupakan parts dari Mitsubishi Lancer Evolution 4. Untuk speedometer-nya mengandalkan lansiran Ralliart yang memiliki perbedaan lumayan signifikan. Namun uniknya pada sunroof. “Sebenarnya ini Lancer CBU yang mesinnya sudah MIVEC. Nah itu standarnya udah ada sunroof-nya,” ungkap Echin dari Engine+ yang ditunjuk WB untuk praktek konversi mobilnya.



Namanya maniak, pastinya performa juga menjadi sorotan utama. Mesin kebanggaan 4G63T yang bertenaga sekitar 280 HP menjadi jantung utamanya, namun WB membisikkan kepada workshop agar hanya dioptimalkan. “Turbo ganti bawaan Evo 8. Untuk penyempurnaan aja, karena generasi yang terbaru kan pasti lebih bagus. Ukuran turbo juga lebih gede dikit,” jelas Echin.

Penggantian turbo meliputi bagian lainnya, mulai exhaust system yang di-custom dari workshop, intercooler hingga turbo piping. “Ini paket murmer buat mobil harian, ga perlu bongkar sana sini,” katanya. Kemudian sebagai penyempurnaan lagi, ECU bawaan dipensiunkan, gantinya ECU dari Mine’s. “Biar lebih cihuy bang, dan juga bisa tembus limiter,” sambungnya lagi.

Transmisi termasuk kaki-kaki merupakan parts dari Mitsubishi Lancer Evolution 4. Untuk itu, sasis sedikit dilakukan modifikasi agar sistem 4-wheel drive (4WD) bisa masuk ke Lancer. “Tapi kalau rem pake bawaan Evo 6, soalnya ukuran lebih gede, jadi lebih kuat. Velg juga pake Evo 6,” pungkasnya.

Hasilnya membuat WB tersenyum, karena bisa mengendarai mobil dari keluarga Mitsubishi Lancer Evolution untuk sehari-harinya. “Tenaga naik sekitar 5% ya, tapi ganti turbo bikin tarikan lebih responsif. Ya yang punya emang pengen pake harian, makanya power steering juga masih ada, A/C juga dingin,” tutup Echin.

Wah yakin nih buat harian selamanya? Hehehe…
Spec
Engine : OEM Mitsubishi Lancer Evolution 4 (4G63T), OEM Mitsubishi Lancer Evolution 8 Turbo, Custom Exhaust System, Custom Turbo Piping, Custom Intercooler, OEM Mitsubishi Lancer Evolution 4 Transmission, Mine’s ECU.
Footwork : OEM Mitsubishi Lancer Evolution 4 Four-Wheel System, OEM Mitsubishi Lancer Evolution 6 Brake System, OEM Mitsubishi Lancer Evolution 6 Wheels, Goodyear Assurance Fuel Max 215/45R17 Tires.
Exterior : OEM Mitsubishi Lancer Evolution 4
Interior : OEM Mitsubishi Lancer Evolution 4, Ralliart Instrument Cluster.

Powered by : Engine+, Jakarta

Modifikasi Mitsubishi Lancer GLXi : Just Enjoy It



Jakarta, BosMobil.com - Ada yang unik dari Mitsubishi Lancer yang kali ini dibahas. Mobil dengan grade GLXi pada masanya ini tampil sedikit nyentrik dibandingkan Mitsubishi Lancer lainnya yang telah dimodifikasi dengan aliran performance.

Dulunya, Mitsubishi Lancer ini tampil sedikit galak dengan cat berwarna abu-abu. Namun tidak selamanya dipertahankan, Sebastian Pramudita selaku pemiliknya mengganti warna mobilnya. “Warnanya kuning agak ijo lemon, soalnya kalo kuning JDM dah banyak yang pakai,” bilang pria dengan panggilan akrab Bastian ini.

Melenceng dari aliran yang diterapkan, Bastian memiliki alasan khusus. “Ya sebenarnya aliran gak jelas, ngalor ngidul. Tapi ya biar enak dilihat aja, yang penting gue enjoy pakenya,” ungkapnya. Mau dinilai apapun serta pendapat dan opini aneh dari orang lain, seperti lagu Tomomi Kasai yang judulnya ‘Enjoy Your Life’, nah melenceng dari pembahasan utama deh.

Mitsubishi Lancer Evolution 3 Full Conversion

Dari awal hingga menjadi seperti sekarang, sebenarnya Mitsubishi Lancer GLXi ini merupakan proyek yang tidak disengaja. “Jadi dulu ada halfcut Evo 3 nganggur di bengkel. Nah iseng deh cari mobil Lancer lokal, abis itu dibikin semirip mungkin ama Evo 3 aslinya,” jelas Bastian.

Tidak tanggung-tanggung, Mitsubishi Lancer GLXi ini dikonversi total menjadi Mitsubishi Lancer Evolution 3. Mulai dari penggantian mesin ke 4G63T, kaki-kaki, ubahan sasis untuk sistem 4WD, eksterior, interior hingga perintilan-perintilannya.

Upgrade Performance

Pertama kali menjadi Mitsubishi Lancer Evolution 3, Bastian langsung mencicipi arena drag race untuk mengetahui catatan waktu yang dihasilkan dari performa mesinnya. Namanya juga manusia, pastinya tidak pernah puas.

“Ya iseng-iseng upgrade mesin, itu juga bertahap,” bilangnya. Saat peliputan, mesin yang menempel pada mobilnya sudah mengalami sejumlah modifikasi. Kali ini, internal seperti piston berikut setang sudah diganti dengan bahan yang lebih kuat, meliputi kawan-kawanya sebut saja kem, klep, per klep dan lain-lain.

Hal tersebut untuk mengimbangi pemakaian turbo Forced Performance HTA3582. “Ini kelasnya GT3582, tapi di baling-baling turbo-nya ada treatment khusus, biar turbo-nya bisa lebih responsif,” sahutnya. Modifikasi lainnya yaitu perangkat yang berhubungan dengan turbo, injektor yang lebih besar, knalpot dan lainnya. Seluruhnya sistem di mesin diatur ulang oleh ECU standalone dari MoTeC M48.

Tidak hanya mesin, tetapi kaki-kaki juga diperkuat agar tetap mendapatkan traksi. Velg ADVAN RG berukuran 16x7 inci yang dibalut Toyo Proxes R888 dipercaya sebagai roda dari Lancer ini, berikut suspensi coilover HKS Hipermax III. Uniknya, ukuran rem masih bawaan Mitsubishi Lancer Evolution 3. “Ahh cukup itu, cuma ganti kampas rem pake Ferodo sama selang rem, udeh. Kan gue ga ngebut-ngebut di jalan raya juga, paling pas drag race aja. Kecuali kalo dipake muter sirkuit, baru deh,” jelas Bastian.

Tenaga yang didapat setelah dilakukan beragam modifikasi, diakui Bastian masih abu-abu. “Belum dyno lagi. Tapi ada mobil temen spek-nya sama kayak mobil gue, tapi turbo-nya doi lebih kecil, di-dyno dapet 690 HP, itu boost 2 bar,” ungkapnya. “Trus pas drag, mobil dia dapet 11,1 detik, itu belum fine tuning lagi. Kalo mobil gue tahun lalu dapetnya 11,8 detik pake bensin Pertamax Plus,” sambungnya.

Karena turbo yang lebih besar, Bastian mengaku percaya diri jika tenaga yang dihasilkan dari mesin Lancer-nya kali ini akan lebih besar. “Sekarang bisa nge-boost 2,2-2,3 bar. Tapi ya belum tau juga, pastinya bakal fine tuning lagi, tinggal nunggu waktu aja,” ucap pria yang rajin tertawa ini.

Ogah Terondol

Banyak orang yang menterondolkan mobilnya saat drag race untuk bobot yang lebih ringan. Tapi Bastian tidak melakukan hal tersebut pada Mitsubishi Lancer-nya. “Gak mau lah ribet copot ini itu. Apalagi interior kalo keseringan dicopot-copot, nanti pada kendor, brisik deh. Ya kondisi mobil gue gini aja kalo ikut drag race, trus juga bensin dipenuhin biar tenang. Boros gan soalnya,” candanya.


Interior nyaman, berkendara pun tetap enak. Tanpa embel-embel resing, Bastian hanya menambahkan beberapa perangkat instrument tambahan lainnya. Biar tetap enjoy dipakai harian, perangkat power steering maupun A/C tetap berfungsi semestinya.


“Gue maunya mobil ini layak dipakai harian. Kendala sih A/C-nya, ini mobil dikata tua tapi canggih, A/C-nya digital dan nyambung ke ECU. Pas ganti standalone, A/C gak mau nyala tuh, soalnya MoTeC tua. Nah akhirnya ama bengkel di-custom, jadi ada fitur di standalone yang gak kepake, dijadiin buat fungsi A/C,” tutup Bastian. Mantap gan…
Spec
Engine : 4G63 Evolution 3 GSR Engine, Porting Polish Cylinder Head & 3 Angle Valve Job, Manley Forged 85.5 mm Pistons, Wossner Connecting Rods, HKS 264 in/ex Camshaft, Ferrea Valves, Ferrea Valve Springs, Ferrea Titanium Retainer, Works Engineering Cam Sprocket, Forced Performance HTA3582 Turbocharger, HKS Racing Type II BOV, Turbosmart Pro-Gate 48 Wastegate, Custom Intercooler Piping, Custom Exhaust Manifold, Custom Intake Manifold, RC 1.200cc Injectors, Bosch Motorsport 044 External Fuelpump, SARD 265 In-Tank Fuelpump, Custom Surgetank,  NGK Power Cable, MoTeC M48 Standalone ECU, MoTeC 5 Bar MAP Sensor, Forged Motorsport Aluminium Radiator, Samco Radiator Hose.
Footwork : Yokohama ADVAN RG 16x7” ET44 Wheels, Toyo Proxes R888 195/50R16 Tires, HKS Hipermax III Coilover, Ferodo Brake Pads, Endless Brake Lines.
Exterior : OEM Mitsubishi Lancer Evolution 3 GSR Front Bumper-Lips + Front Fender + Side Skirt + Rear Bumper + Wing + Headlamp + Cornerlamp + Rear Foglamp, Carbon Fiber Engine Hood, Billion Air Funnel.
Interior : OEM Mitsubishi Lancer Evolution 3 GSR Front Recaro SR3 Seat + Doortrim + Mirror + Speedometer + Climate Control, Nardi Torino Deep Corn 350 mm Steering Wheel, Ralliart Shiftknob, APEX’I AVC-R Boost Controller, Blitz Fuel Press Meter.

Powered By : Firna Protechnik, Jakarta Barat.

Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine



Jakarta, BosMobil.com - Mesin 2JZ-GTE merupakan salah satu mesin legendaris yang pernah diproduksi oleh Toyota. Di luar negeri, mesin yang menempel pada Toyota Supra Mk4, Toyota Chaser, Toyota Aristo dan lainnya ini terkenal dengan power serta torsi badak jika sudah terkena sentuhan manis modifikasi.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Setidaknya ini yang diinginkan Whisnu Putro pada mobil Nissan Cefiro-nya, yang sebelumnya telah menggunakan Mitsubishi Lancer dikonversi menjadi Evolution 2. “Ya dari jaman pake Evo, udah pengen banget pake mesin 2JZ-GTE. Tapi waktu itu belum tau mau dimasukin ke mobil mana,” ungkap pria yang sudah berkeluarga ini.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
“Sekarang ini Nissan Cefiro booming banget di drift, bodykit juga keren-keren, trus liat-liat juga punya temen waktu drag race dulu. Akhirnya niat bener beli Cefiro setelah jual Evo, apalagi bengkel ngedukung banget hehehe,” sambung Whisnu. Proyek engine swap ke 2JZ-GTE diserahkan sepenuhnya kepada Irawan Nursatya dari workshop Inspiration Motorsport.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Namun sebenarnya Nissan juga memiliki mesin yang powerful dari Nissan Skyline GT-R. “Ya mau gampang pake mesin RB-Series dari Nissan Skyline karena tinggal pasang. Tapi pertimbangan kami dari biaya, tenaga yang didapat, durabilitas dan lainnya akhirnya pakai mesin 2JZ-GTE. Dan mobil-mobil lain disini yang dipakai drift kebanyakan menggunakan mesin ini,” jelas Iwan (panggilan akrabnya).
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Proses pengerjaan pun tidak semudah membalikkan telapak tangan karena terdapat perbedaan dari berbagai aspek. Akhirnya dilakukan langkah custom seperti ubahan sedikit di bagian engine mounting. “Internal mesin masih standar kok, paling ganti metal-metal saja,” jujurnya. Kemudian mesin 2JZ-GTE yang awalnya dibekali twin-turbo, oleh workshop diubah menjadi single-turbo.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
“Twin-turbo bawaan kalau dinaikin boost diatas 1,2 bar pasti jebol bagian belakang turbinnya karena gak kuat,” jelasnya. Pemilihan jatuh kepada turbo Garrett GT35 yang memang sudah diperhitungkan oleh workshop atas beberapa faktor, yang juga dikombinasikan dengan header 6-2-1. “Gak terlalu ekstrim karena untuk harian, jadi turbo lag tidak terlalu terasa,” bilang Iwan.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Meskipun internal mesin 2JZ-GTE dibiarkan standar, namun debit bensin ke dalam mesin ditingkatkan. Modifikasi bagian ini dilakukan dengan ubahan injector yang berukuran 1.000 cc, fuel rail, fuel pump in-tank dan eksternal. “Injector tergolong besar supaya kedepannya tidak usah ganti lagi kalau upgrade internal. Kalau fuel pump di tangki bensin memang besar untuk ngedorong bensin ke surge tank supaya gak tekor,” ucapnya. Debit bensin, pengapian dan lainnya diatur dari standalone Haltech PS 1000.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Selanjutnya transmisi yang digunakan untuk Nissan Cefiro bermesin 2JZ-GTE ini menggunakan bawaan Toyota Altezza yang bermesin 3S-GE yang tentunya di-custom agar bisa terpasang. Setelah itu juga menggunakan gardan Nissan Silvia yang sudah 2-way. “Ini kombinasi yang tidak sengaja, karena 6-speed itu rapet-rapet, jadi turbo lag semakin tidak terasa. Tapi durabilitasnya saya tidak jamin, karena bahannya beda, dan Altezza kan 2.000 cc. Tapi cukup lah, kan buat harian aja,” ungkap Iwan.
Sebagai sepatu Nissan Cefiro ini, Whisnu memilih velg Intensive berukuran 19 inci yang dikolaborasikan dengan ban 235/35R19 di depan dan 245/35R19 di belakang. Traksi juga diperkuat dengan penggunaan suspensi coilover Driftworks, serta rem depan bawaan Lancer Evolution 8 berlabel rambo… (Brembo maksudnya).
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Tenaga yang dihasilkan dari 2JZ-GTE yang menempel di Nissan Cefiro milik Whisnu dengan modifikasi yang tergolong ‘ramah’ ini terbilang cukup besar. Angka 690 HP didapat pada saat sesi dyno test. “Itu boost sekitar 1,4 bar, pakai bensol. Kalau harian sih sekitar 1,1 bar saja, tenaganya 540 HP. Cukup lah,” bilang Iwan.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Tentu saja manusia tidak ada puasnya. Meskipun tenaga besar, namun Whisnu maupun Iwan sudah memiliki rencana proyek lanjutan. “Itu kan tenaga 690 HP tapi on engine. Nah, mas Whisnu pengennya angka 500-600 HP tapi on wheel,” candanya.

Harus Nyaman Untuk Harian

Mobil yang mengadopsi modifkasi aliran performance tentunya kenyamanan harus dikorbankan, tetapi Nissan Cefiro milik Whisnu ini berbeda. “Dari awal dia sudah wanti-wanti mau dipakai harian, jadi tidak ada yang dicopot-copot seperti bangku, peredam dan lainnya. Speedometer, power steering, power window, A/C dan lain-lain juga tetap berfungsi,” jelas Iwan.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
Interior memang terlihat rapih layaknya mobil biasa, hanya saja teradapat beberapa instrument tambahan dan rem tangan hidraulik yang tidak mengganggu sedikitpun. Kami pun sempat menjadi penumpang saat menuju lokasi peliputan, mobil terasa nyaman, getaran maupun suara mesin tidak terlalu terasa, hanya saja suara knalpot dan fuel pump, itupun masih bisa ditoleransi.
Modifikasi Nissan Cefiro : Powered By 2JZ-GTE Engine
“Kalau rem tangan hidraulik, karena tadinya ini Nissan Cefiro yang automatic, itu rem tangan bawaannya model pencet tombol gitu. Nah mas Whisnu pengennya model tarik tuas, jadinya pakai rem tangan hidraulik deh. Dan sesekali dia pengen nge-drift hehehe,” tutupnya.
Spec :
Engine : Toyota 2JZ-GTE Engine, ACL Race Bearings, ARP Head Studs, Cometic Gasket, Garrett GT35 Turbocharger, Custom 6-2-1 Exhaust Manifold, Custom Exhaust Piping, Custom Turbo Piping, Autobahn 88 Intercooler, Autobahn 88 Oilcooler, TiAL BOV, TiAL Wastegate, Custom 80mm Throttle Body, HKS Silent Hi-Power Muffler, RC 1.000 cc Fuel Injectors, HKS Fuel Rail, Aeromotive Fuel Pressure Regulator, Aeromotive 340LPH Fuel Pump (in-tank), Walbro 255LPH Fuel Pump (external/2pcs), Velocity Surgetank, Tonnka Vacuum Block, AEM Water Methanol Injection, AEM Air Filter, 6-speed J160 Transmission, Nissan Silvia 2-way LSD Differential, Haltech PS 1000 Standalone.
Footwork : Intensive 19” Rims, Brembo Braking System (Lancer Evolution 8/front), Nissan GT-R R33 Brake Booster, Driftworks Coilover Suspension.
Interior : Inovate Motorsport Gauges, Sparco Steering Wheel, Ksport Hydraulic Handbrake.

Powered by : Inspiration Motorsport, Jakarta.