Minggu, 12 Oktober 2014

Kawasaki Ninja 250R, Cafe Racer No Rules!




Bukan melenceng, tapi gue berkreasi di besutan ini sesuai karakter sang pemilik.


Untuk memodifikasi tunggangan kadang dibutuhkan alat canggih, agar kinerja lebih presisi dan menghasilkan sebuah bentuk atau desain yang memuaskan bagi pemilik. Namun, beda dengan builder satu ini bisa dikatakan dapat ‘Like This’ alias jempolan.

Kok bisa? Buat yang belum pernah main ke bengkel Hantu Laut (HL) Jl. H. Nawi, Gg. H. Jeni, Jaksel ini mungkin akan bingung. Pasalnya hanya, bermodalkan las karbit dan kunci-kunci pendukung lainnya, hasil akhirnya memuaskan.


Bergaya CR, setang moge yang bikin nunduk


Salah satu hasil akhir terlihat pada besutan kelahiran 2010 berkapasitas mesin 250 cc dua silinder, yakni Kawasaki Ninja 250 versi karbu. Kalo melihat gaya modif-nya bisa dikatakan beraliran ala japstyle atau flat tracker.


Tangki Honda GL100 orisinal di-custom HL


Tapi, buat pria yang kerap disapa DHL alias Donny Hantu Laut ini punya konsep berbeda, Café Racer (CR) Indonesian Style No Rules. Kan gak pake buntut, kenapa disebut CR bor?

“Betul! Tapi, posisi rider saat pegang setang itu menunduk. Jadi, CR itu gak identik atau harus menggunakan buntut, bor! Dan inilah yang disebut No Rules,” jelasnya. Sedang pelek, sok depan, swing arm dan monosok Yamaha R1 terpasang dengan baik.


Jok handmade DHL dibikin simpel


Namun, sektor rangka banyak perubahan untuk membentuk Ninja 250 gaya CR. Mulai dari pangkal dudukan tangki Honda GL100 custom HL ini dipotong sampai sasis belakang. Gantinya, disambung atau dilas dengan pipa khusus.


Pelek depan-belakang comot Yamaha R1 plus upside down


“Kalo seting rangka pake alat ukur, malah ngaco dan gak lurus. Pake intip dan feeling yang hasilnya cukup lurus. Makanya, seting rangka Ninin milik Jasmon, seorang instruktur Yoga ini bisa selesai dalam waktu 3 jam,” ujarnya sambil memperagakan di besutan lain yang sedang digarapnya.


Tunggangan berlambang K ini pakai jok handmade HL terasa cukup nyaman buat jalan jauh. Tapi, model jok ini air mudah masuk, bor! Basah deh! Dengan setang Yamaha R1, posisi riding agak menunduk itu bisa rampung dalam sebulan dan menghabiskan dana modifikasi sekitar Rp 25 juta.

Detailnya, take a look at the picture, ya! (mobil.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI :
Ban depan-belakang : Bridgestone Battlax, 120/70-17 & Dunlop 180/55-17 Pelek depan-belakang : Yamaha R1 Sok depan-belakang: upside down & monosok R1 Swing arm : R1 Lampu depan-belakang : aftermarket Sasis : stok custom Tangki : Honda GL100 custom Footstep : X-Race Handgrip : aftermarket Jok : handmade Knalpot : Custom Purbalingga Hantu Laut (HL) : 0818-181078 Estimasi biaya modif : Rp 25 juta

Sentuhan Ringan Pada Kawasaki Z800, Efeknya Minimalis dan Bengis!





Jakarta - Modifikasi itu enggak perlu ribet yang penting enak dilihat.” Itulah yang jadi prinsip Joddy Ario, owner bengkel modifikasi JDM Project, ketika menggarap motor-motor konsumennya. “Prinsip seperti ini cocok diterapkan ke semua jenis motor, termasuk buat moge,” tambahnya.

Makanya ketika pertama lihat Kawasaki Z800 ini, berasa wah banget. Padahal bodi tetap standar, cuma kelihatan sepatbor belakang dilepas. Warna saja masih pakai aslinya loh. Terus apa yang bikin motor 800 cc terlihat makin bengis ya?


Area tangki dilindungi tankpad keluaran Rizoma, enggak cuma bagian tengah, tapi juga pinggir tangki yang bergesekan dengan paha pengendara.


Permainan aksesori? Bukan tapi warna pelek bro. “Karena pelek itu bagian yang paling mudah terlihat dari motor, bidangnya yang besar bikin efek wide, dan enggak merusak struktur motor,” kata pria berkacamata tersebut. Dasar warna yang dipilih sendiri harus elegan, seperti polish coating candy chrome yang dipadu warna-warna langka supaya aura moge enggak hilang.


Mengantisipasi kerusakan fatal ketika terjatuh, mesin dilindungi engine cover dan engine slider
Salah satu warna langka itu adalah orange. Merek cat pun enggak sembarangan, pakai Spies Hecker yang sudah terbukti kualitasnya. Pengerjaan pelek memakan waktu satu minggu. Sambil nunggu, Joddy dan kru JDM Project pasang aksesori seperti windshield, gir belakang, engine slider R&G, engine cover Kawasaki, setang Rizoma dan melapisi footstep penumpang dengan serat karbon.


Untuk penggunaan turing dan city ride, knalpot Akrapovic slip on lebih dari cukup kok


Enggak ketinggalan knalpot Akrapovic slip on yang diklaim cocok untuk mendongkrak performa mesin ikutan dipasang. “Setelah pelek selesai dicat, maka enggak butuh waktu lama untuk motor siap dipakai kembali,” tutup modifikator di Jl. Jatiwaringin 1A, Jaktim ini. (motor.otomotifnet.com)

Data Modifikasi :
Windshield : Puig
Engine slider : R&G
Knalpot : Akrapovic
Gir belakang : Supersprox
Setang : Rizoma
Tankpad : Rizoma
Engine cover : Kawasaki
Klakson : Hella
Handgrip : Harris
Monosok : Bitubo
JDM Project : 0878-82437850

Kawasaki Ninja RR Mono, Pilih Warna Belang Sebagai Identitas




Jakarta
- Memang perkenalan Kawasaki Ninja RR Mono sudah dilakukan beberapa saat yang lalu. Motor 250 cc silinder tunggal ini pun diproduksi lokal di pabrik baru Kawasaki Indonesia. Tapi unitnya masih belum banyak terlihat di jalanan tuh. Padahal peminatnya banyak, makanya sampai inden-inden segala.

Makanya beruntung banget deh kalo akhirnya Charisma Sandi Artha sudah bisa bawa pulang duluan. “Gue ada dealer Kawasaki langganan, jadi bisa dapat cepat, hehehe...,” papar Sandi. Tapi Sandi beli ini motor bukan untuk dipakai, tapi buat dimodifikasi bro. Wah, mungkin ini Ninja RR Mono pertama yang modifikasi tampilan nih?


Mau lihat beda warna dua sisinya? Lihat dari arah depan atau atas bro


Kebetulan pula pria ramah ini punya bengkel yang dinamai Delapan Belas Motor (DBM) dan sering turun balapan di kelas 250 cc. “Ciri khas motor balap gue pakai dua warna, jadi tiap sisi motor warnanya beda, merah muda dan ungu. Warna ini yang jadi identitas bengkel gue,” kata pebengkel di wilayah Pondok Kopi, Jaktim ini.


Sebelum terpasang, harus ada penyesuaian di footstep Nui Racing ini


Nah, model warna seperti itulah yang coba diterapkan Sandi ke Kawasaki Ninja RR Mono miliknya. Tapi yang ini enggak dipakai untuk turun balap kok, karena lebih banyak mejeng di bengkel. “Ini jadi hasil modifikasi pertama karena selama ini DBM lebih dikenal banyak main mesin, biar pada tahu kalo DBM main modifikasi juga,” terang Sandi.


Lindungi tabung sokbreker depan dengan fork slider ini


Konsep yang diusung agak nyeleneh nih, mau terlihat imut tapi tetap sangar. Daya tarik utama tentu permainan warna yang dipilih, selain jenis motor pastinya. Teknik pengerjaan menggunakan cutting sticker. Sisi motor sebelah kanan diberi warna merah muda, sedangkan sisi kiri diberi warna ungu. Bisa dibilang ini jadi sisi imut-nya.


Kaliper rem Brembo ini mantap, selain dari sisi fungsi, buat gaya juga kena
Agar lebih menarik, permainan cutting sticker dipergunakan lagi untuk memberi corak bodi. Dengan model grafis minimalis, motor jadi punya striping baru tuh. “Lalu supaya awet dan mengilap, cutting sticker tadi dilapis pernis bening,” terang pria yang sedang merintis NiMoCI (Ninja Mono Club Indonesia) ini. Hasilnya jadi terlihat lebih sangar dong?


Pemasangan knalpot B-Pro slip on harus membuat sendiri leher knalpotnya


Berhubung aksesori pemanis tampilan untuk motor ini belum banyak, Sandi dan pasukannya memakai punya motor lain atau aksesori yang bersifat universal. Contohnya seperti footstep underbone dari Nui Racing yang comot milik Kawasaki Ninja 150 RR. Lalu terpasang juga fork slider, handgrip dan pro guard. Untuk performa cukup andalkan knalpot racing racikan B-Pro.(motor.otomotifnet.com) 

Plus:
Motor masih nyaman untuk harian dan biaya modifikasi relatif terjangkau

Minus:

Pilihan warna terbentur dengan identitas kendaraan yang ada di surat kendaraan

DATA MODIFIKASI :

Bodi  : Cutting sticker
Handgrip  : KTC
Master rem : KTC
Footstep  : Nui Racing
Fork slider : Bikers
Knalpot : B-Pro
Tankpad  : Keiti
Proguard  : Bikers
Ban: Pirelli 120/70-17 dan 150/60-17
DBM : 081227760059