Kamis, 27 November 2014

DeKARO – HARLEY DAVIDSON SPORTSTER XL883 ’06

Inspirasi kadang bisa datang dari mana saja, termasuk juga dari keragaman budaya Indonesia. Ini diamini oleh Kleist Singarimbun saat membuat project kustom dari satu unit engine Harley Davidson Sportster XL883 lansiran tahun 2006. “Suku Batak Karo punya kain khas yang disebut Uis Adat Karo Beka Buluh Mas, pola grafis emasnya menurut saya sangat bagus diaplikasikan pada saat proses painting dan airbrush nanti…”, begitu ucap pria lajang yang berprofesi sebagai seniman ini saat mengutarakan apa yang menjadi keinginannya. Berbekal beberapa konsep dan ide yang dilakukan saat berbincang di workshop STUDIO MOTOR maka dimulailah proses pengerjaan motor yang betul-betul dikerjakan dari nol ini.
Bentukan rangka dibuat mengacu pada konsep yang sudah disepakati, model hardtail dengan sudut rake 30 derajat dipilih untuk tetap mempertimbangkan kenyamanan saat nantinya motor diajak riding oleh Bro Kleist. Sementara dibagian depan shock teleskopik copotan HD Sportster dipasang untuk memberikan peredaman yang maksimal. Kesan unik didapat saat memilih lingkar roda, velg Enkei Japan 7 Spoke 19X2.50 & 16X3.00 inch copotan salah satu motor keluaran pabrikan Jepang justru dipilih oleh Bro Kleist untuk dipasang dengan berpadu karet bundar Avon Cobra 120/70-19 untuk depan dan 150/80-16 untuk buritan. “Keren juga Mas pakai velg klasik Jepangan, justru itu seni kustom, kita bisa bebas berekspresi…”, ujar Bro Kleist saat melihat bagian lingkar roda terpasang. Kelar keseluruhan bagian rangka dan kaki-kaki terpasang giliran bodi digarap, menggunakan material plat galvanil 1.2 mm tangki yang dibentuk ala peanut, tangki oli serta spatboard belakang dibuat menyesuaikan dengan dimensi rangka untuk memberikan hasil akhir harmonis. Tuntas pengerjaan bodi giliran Komet Studio ambil bagian, sapuan warna hitam dengan kombinasi stripping halus berpadu dengan garis tegas warna emas yang diambil dari sebagian motif  Uis Adat Karo Beka Buluh. Material cat dan pernis mengandalkan keluaran Sikkens yang mampu memberikan hasil maksimal di proses pengerjaan painting & airbrush. “Sedap lihatnya Mas, gak sia-sia menunggu hasil pengecatan lebih dari satu bulan…”, sambung pria yang tinggal didaerah Depok – Jawa Barat ini. Pamungkas dari rangkaian project kustom ini adalah memasang peranti yang dirasa pas dengan tampilan motor keseluruhan. Stang fat bar lansiran Khrome Werks, Forward Control Bikers Choice serta lampu depan dan belakang aftermarket serta knalpot custom 2 in 2 freeflow memberikan aksentuasi tersendiri di final proses pengerjaan motor yang berjuluk DeKARO ini.
Jujur saat menuntaskan proses pengerjaan motor ini ada kepuasan tersendiri yang kita rasakan. Aura oldskool chopper dengan ciri khas hardtail frame berpadu apik dengan beberapa peranti modern yang terpasang di motor milik Bro Kleist ini. Pun begitu dengan apa yang dirasakan oleh sang pemilik motor, “tampilan akhir yang mewah Mas, kesan simpel yang tidak hilang tapi betul-betul terlihat sangat elegan, terbayang untuk sedikit menambahkan satu atau dua peranti pendukung untuk lebih mengentalkan aura mewah yang ada…”, ucap Bro Kleist saat melihat hasil akhir tampilan motor yang proses pembuatannya betul-betul dinikmati olehnya. Tersirat juga rasa bangga bahwa negara kita memang betul-betul memiliki ratusan atau bahkan ribuan kekayaaan budaya dari tiap-tiap suku yang ada dan sangat pantas untuk dituangkan dan di eksploitasi di sebuah karya kustom. That’s why we called it DeKARO!
Spesifikasi :
  • Body Custom by STUDIO MOTOR
  • Frame Custom Hardtail by STUDIO MOTOR
  • Painting & Airbrush by KOMET Studio
  • Velg Enkei Japan 7 Spoke 19X2.50 & 16X3.00 Inch
  • Avon Cobra 120/70-19 & 150/80-16
  • Lampu Depan Aftermarket
  • Lampu Belakang JUTE
  • Handlebar Khrome Werks
  • Forward Control Bikers Choice
  • Exhaust Custom by Asky Muffler

THE SINATRA 2 – HARLEY DAVIDSON DYNA SUPERGLIDE ’99

Kustomfest 2014 yang baru saja digelar pada tanggal 11 – 12 Oktober 2014 memang bisa menjadi pemacu bagi seluruh pecinta dan penikmat kustom untuk menyiapkan tunggangannya guna diikutsertakan di event yang memang menjadi barometer dunia kustom di Indonesia saat ini. Begitu juga dengan Achmad Zulkarnain atau biasa disapa Bro Ijul, mengutarakan niatnya untuk bisa mengikutsertakan Harley Davidson Dyna Superglide lansiran tahun 1999 miliknya yang baru beberapa bulan lalu rampung pengerjaannya di workshop STUDIO MOTOR  agar bisa tampil ajang tersebut. Sedikit ubahan dari tampilan motor sebelumnya dilakukan, termasuk juga merubah desain warna serta permainan seni airbrush agar bisa lebih menyelaraskan dengan wujud motor yang lebih berkiblat pada tampilan American Oldskool Chopper dengan bentukan rangka hardtail dan penggunaan springer pada peredam kejut depan. Dari sedikit ubahan yang mulai dikerjakan tepat dua bulan sebelum acara Kustomfest berlangsung hasil positif didapat di ajang tersebut, predikat RUNNER UP untuk kelas AMERICAN CHOPPER BOBBER yang dinilai langsung oleh salah satu legenda kustom dunia, Cole Foster (Salinas Boys), berhasil diraih oleh motor yang memiliki nama THE SINATRA ini. Congratulation!!!!
Spesifikasi :
  • Frame Custom by STUDIO MOTOR
  • Body Custom by STUDIO MOTOR
  • Painting & Airbrush by KOMET Studio
  • Springer Front End Custom by STUDIO MOTOR
  • Front Wheel 19X3.00 Inch + Avon Cobra 120/70-19
  • Rear Wheel 18X5.00 Inch + Shinko Radial 011 170/60-18
  • Handlebar Khrome Werkz
  • Headlight 4″ Low Brow
  • Stoplight Independent Jute
  • Forward Control PM
  • Exhaust 2 In 1 Danmoto Competition

THE SHIFT 2 – HARLEY DAVIDSON SPORTSTER XL1200 ’06

Kebebasan menyalurkan ide, konsep serta pemikiran pada sebuah motor memang nyaris tanpa batas. Seiring bertumbuhnya minat dan kecintaan setiap orang pada dunia kustom maka semakin banyak terlihat ide dan konsep segar dari motor-motor kustom di Indonesia. Ini yang patut kita banggakan, bahwasanya kustom scene di negara ini semakin tumbuh berkembang menjadi sebuah industri kreatif yang luar biasa. Apa yang terlihat saat ini pun menjadi salah satu pemacu bagi Thomas Mintorogo untuk merasakan sensasi serta kebebasan berekspresi pada besutan roda duanya. Alih-alih tanpa sayang pria yang bekerja disalah satu ATPM mobil di Indonesia ini memboyong sebuah Harley Davidson Sportster XL1200 lansiran 2006 miliknya ke workshop STUDIO MOTOR untuk dirombak sesuai dengan apa yang menjadi impiannya selama ini.“Terpikir untuk gabungin konsep Oldskool pada motor dengan tampilan ala Pro Street Mas, ada sedikit style ala Cafe Racer tapi tidak dominan…”, begitu ucap Bro Thomas saat mengutarakan apa yang menjadi keinginannya. Pasca diskusi dan sepakat dengan beberapa peranti yang akan dijejalkan maka dimulailah proses pengerjaan motor yang setelah selesai diberi nama THE SHIFT 2 ini.
Langkah awal pengerjaan dikonsentrasikan pada pembuatan rangka baru untuk dijejali engine Sportster XL1200 tersebut, mengandalkan material pipa seamless 1.25 dan 1 inch sasis dibentuk model hardtail sesuai dengan bentukan konsep yang dibawa oleh sang mpu-nya motor. Dibagian kaki-kaki shock depan teleskopik 41 mm copotan Harley Davidson tipe Softail dijejali untuk memberikan kenyamanan saat diajak riding. Lingkar rodanya sendiri dipilih velg fatspoke DNA dengan dimensi 19X3.00 inch dan 16X4.50 inch yang dipadukan ban Shinko SR777 120/70-19 dan 150/80-16 untuk bagian depan dan buritan. Tuntas pengerjaan pembuatan sasis dan setting kaki-kaki giliran lanjut pada proses pengerjaan bodi, keselurahan bodi dibentuk sesuai konsep dengan model tangki yang sedikit bergaya Japanese dengan model buntut belakang yang unik bergaya Cafe Racer tanpa terlalu menunjukkan model hornet yang rounded. Kelar bermain-main pada pembentukan bagian bodi dilanjut proses pengerjaan painting & airbrush. Komet Studio yang dipercaya menangangi proses ini cukup berani untuk mengombinasikan garis-garis desain yang tegas dengan motif realis pada tiap bagian sisi bodi. Untuk warna dasarnya sendiri dipilih perpaduan coklat dan gold dengan kombinasi kuning cukup bisa membuat tampilan motor menjadi lebih segar. Dibagian akhir pengerjaan beberapa peranti pendukung dijejali pada motor ini, filter udara K&N, handlebar Khrome Werkz, hand control Billet Specialties serta saluran buang ala scrambler style 2 in 2 racikan Rough Crafts memberikan kesan yang menonjol pada hasil akhir HD Sportster milik Bro Thomas ini.
Akhir dari seluruh proses pengerjaan banyak memberikan kepuasan tersendiri bagi kami, tampilan ala Pro Street Cafe dipadukan dengan bentukan sasis hardtail bisa berpadu menciptakan wujud yang cukup harmonis. Pun begitu saat HD Sportster ini dijajal untuk ikut serta dalam event Kustomfest yang baru saja diadakan di bulan Oktober 2014, respon yang cukup positif berdatangan dari pengunjung yang melihat wujud THE SHIFT 2. Bagi Bro Thomas motor ini juga menjadi salah satu refleksi dari dirinya untuk bisa menikmati besutan yang sangat personal.
Spesifikasi ::
  • Body Custom by STUDIO MOTOR
  • Frame Custom by STUDIO MOTOR
  • Painting & Airbrush by KOMET Studio
  • Front End Teleskopik 41 mm
  • Velg DNA Fat Spoke 19X3.00 Inch & 16X4.50 Inch
  • Ban Shinko SR777 120/70-19 & 150/80-16
  • Handlebar Khrome Werkz
  • Hand Control Billet Specialties
  • Filter Udara K&N
  • Exhaust 2 in 2 Black Ceramic Rough Crafts

THE DRILL – HARLEY DAVIDSON SOFTAIL 1340 EVO ’97

Sejak pertama kali diskusi soal keinginan membangun sebuah motor pilihan engine dari Harley Davidson sebetulnya sudah ditetapkan oleh Panji Aryo Prabowo, dimulai dari rencana membangun dari nol dengan menggunakan engine HD Sportster XL1200 hingga akhirnya secara mantap Bro Panji, begitu biasa disapa, memilih Harley Davidson Softail 1340 Evo untuk project pertamanya ini. “Beberapa kawan menyarankan Softail Evo untuk dijadikan bahan Mas, plus juga saran dari Mas Donny,  mengingat budget yang masih masuk dari rencana biaya yang saya siapkan jadi sekalian saja kita pakai basic HD Softail Evo untuk di kustom…”, ujarnya saat memutuskan motor donor yang akan digunakan.Proses hunting dimulai untuk mendapatkan motor yang diinginkan hingga akhirnya secara tidak sengaja mendapatkan HD Softail Evo 1340 keluaran tahun 1997 dengan kondisi motor yang masih sangat terawat. Setelahnya diskusi soal konsep terus bergulir dari ide awal membangun dengan konsep Pro Street sampai akhirnya pria yang berdomisili di daerah Cibubur ini mantap memilih tampilan Oldskool Bobber dengan pertimbangan tampilan akhirnya nanti tidak cepat membosankan.
Proses awal pengerjaan melucuti seluruh bodi serta kelengkapan lain bawaan motor hingga hanya disisakan sasis dan mesin. Shock depan tetap mengandalkan bawaan motor dengan pertimbangan kenyamanan saat diajak riding. Untuk lingkar velg juga masih menggunakan bawaan motor, sedikit sentuhan dengan melabur velg dan juga hub roda dengan warna hitam. Mengejar kesan klasik karet bundar Firestone Deluxe Champion 5.00-16 dipilih untuk depan dan belakang. Selesai mengerjakan bagian kaki-kaki giliran bodi digarap. Mengandalkan material plat galvanil dengan ketebalan 1.2 mm seluruh bagian bodi meliputi fender depan, tangki, jok dan juga fender belakang dibuat sesuai dengan konsep yang diinginkan si mpu-nya motor. “Jangan lupa untuk dibuatkan alas jok boncenger ya Mas supaya bisa riding berduaan dengan istri nanti…”, pesan Bro Panji sesaat sebelum proses pembuatan bodi dimulai. Untuk warna disesuaikan dengan tema oldskool yang dipilih, laburan kombinasi warna coklat dan gold plus sentuhan pen stripping motif batik menjadi bagian dari konsep keseluruhan saat pemilihan detail warna dan tema airbrush yang diinginkan Bro Panji. Melengkapi proses pengerjaan beberapa parts pendukung dipilih langsung pria yang bekerja disalah satu perusahaan asing pengeboran minyak ini, stang ape hanger 16 inch, forward control billet specialties berikut hand controlnya, filter udara keluaran RSD dan juga saluran buang 2 in 2 racikan Sampsons membuat tampilan motor ini secara keseluruhan menjadi lebih gahar.
Hampir tiga bulan seluruh rangkaian pengerjaan motor ini tuntas dilakukan. Bertepatan dengan event Kustomfest 2014 bulan Oktober lalu motor yang dijuluki THE DRILL oleh pemiliknya ini di uji coba penuh rute Jakarta – Yogyakarta. Tampilannya yang lebih berkesan nakal dengan style bobber yang khas mampu mendatangkan respon yang positif dari setiap orang yang melihat. Terpenting dari semuanya bahwa THE DRILL dengan basic Harley Davidson Softail 1340 Evo ini adalah pencerminan jiwa Bro Panji dan juga pengejawantahan dari apa yang ada dibenak Bro Panji selama ini. Start doing things You love Brother!
Spesifikasi :
  • Body Custom by STUDIO MOTOR
  • Painting & Airbrush by KOMET Studio
  • Ban Firestone Deluxe Champion 5.00-16
  • Stang Ape Hanger 16 Inch
  • Lampu Depan JUTE
  • Forward Control Billet Specialties
  • Hand Control Billet Specialties
  • Side Bag OEM Harley Davidson
  • Filter Udara RSD
  • Exhaust 2 in 2 SAMPSONS

Minggu, 12 Oktober 2014

Kawasaki Ninja 250R, Cafe Racer No Rules!




Bukan melenceng, tapi gue berkreasi di besutan ini sesuai karakter sang pemilik.


Untuk memodifikasi tunggangan kadang dibutuhkan alat canggih, agar kinerja lebih presisi dan menghasilkan sebuah bentuk atau desain yang memuaskan bagi pemilik. Namun, beda dengan builder satu ini bisa dikatakan dapat ‘Like This’ alias jempolan.

Kok bisa? Buat yang belum pernah main ke bengkel Hantu Laut (HL) Jl. H. Nawi, Gg. H. Jeni, Jaksel ini mungkin akan bingung. Pasalnya hanya, bermodalkan las karbit dan kunci-kunci pendukung lainnya, hasil akhirnya memuaskan.


Bergaya CR, setang moge yang bikin nunduk


Salah satu hasil akhir terlihat pada besutan kelahiran 2010 berkapasitas mesin 250 cc dua silinder, yakni Kawasaki Ninja 250 versi karbu. Kalo melihat gaya modif-nya bisa dikatakan beraliran ala japstyle atau flat tracker.


Tangki Honda GL100 orisinal di-custom HL


Tapi, buat pria yang kerap disapa DHL alias Donny Hantu Laut ini punya konsep berbeda, Café Racer (CR) Indonesian Style No Rules. Kan gak pake buntut, kenapa disebut CR bor?

“Betul! Tapi, posisi rider saat pegang setang itu menunduk. Jadi, CR itu gak identik atau harus menggunakan buntut, bor! Dan inilah yang disebut No Rules,” jelasnya. Sedang pelek, sok depan, swing arm dan monosok Yamaha R1 terpasang dengan baik.


Jok handmade DHL dibikin simpel


Namun, sektor rangka banyak perubahan untuk membentuk Ninja 250 gaya CR. Mulai dari pangkal dudukan tangki Honda GL100 custom HL ini dipotong sampai sasis belakang. Gantinya, disambung atau dilas dengan pipa khusus.


Pelek depan-belakang comot Yamaha R1 plus upside down


“Kalo seting rangka pake alat ukur, malah ngaco dan gak lurus. Pake intip dan feeling yang hasilnya cukup lurus. Makanya, seting rangka Ninin milik Jasmon, seorang instruktur Yoga ini bisa selesai dalam waktu 3 jam,” ujarnya sambil memperagakan di besutan lain yang sedang digarapnya.


Tunggangan berlambang K ini pakai jok handmade HL terasa cukup nyaman buat jalan jauh. Tapi, model jok ini air mudah masuk, bor! Basah deh! Dengan setang Yamaha R1, posisi riding agak menunduk itu bisa rampung dalam sebulan dan menghabiskan dana modifikasi sekitar Rp 25 juta.

Detailnya, take a look at the picture, ya! (mobil.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI :
Ban depan-belakang : Bridgestone Battlax, 120/70-17 & Dunlop 180/55-17 Pelek depan-belakang : Yamaha R1 Sok depan-belakang: upside down & monosok R1 Swing arm : R1 Lampu depan-belakang : aftermarket Sasis : stok custom Tangki : Honda GL100 custom Footstep : X-Race Handgrip : aftermarket Jok : handmade Knalpot : Custom Purbalingga Hantu Laut (HL) : 0818-181078 Estimasi biaya modif : Rp 25 juta

Sentuhan Ringan Pada Kawasaki Z800, Efeknya Minimalis dan Bengis!





Jakarta - Modifikasi itu enggak perlu ribet yang penting enak dilihat.” Itulah yang jadi prinsip Joddy Ario, owner bengkel modifikasi JDM Project, ketika menggarap motor-motor konsumennya. “Prinsip seperti ini cocok diterapkan ke semua jenis motor, termasuk buat moge,” tambahnya.

Makanya ketika pertama lihat Kawasaki Z800 ini, berasa wah banget. Padahal bodi tetap standar, cuma kelihatan sepatbor belakang dilepas. Warna saja masih pakai aslinya loh. Terus apa yang bikin motor 800 cc terlihat makin bengis ya?


Area tangki dilindungi tankpad keluaran Rizoma, enggak cuma bagian tengah, tapi juga pinggir tangki yang bergesekan dengan paha pengendara.


Permainan aksesori? Bukan tapi warna pelek bro. “Karena pelek itu bagian yang paling mudah terlihat dari motor, bidangnya yang besar bikin efek wide, dan enggak merusak struktur motor,” kata pria berkacamata tersebut. Dasar warna yang dipilih sendiri harus elegan, seperti polish coating candy chrome yang dipadu warna-warna langka supaya aura moge enggak hilang.


Mengantisipasi kerusakan fatal ketika terjatuh, mesin dilindungi engine cover dan engine slider
Salah satu warna langka itu adalah orange. Merek cat pun enggak sembarangan, pakai Spies Hecker yang sudah terbukti kualitasnya. Pengerjaan pelek memakan waktu satu minggu. Sambil nunggu, Joddy dan kru JDM Project pasang aksesori seperti windshield, gir belakang, engine slider R&G, engine cover Kawasaki, setang Rizoma dan melapisi footstep penumpang dengan serat karbon.


Untuk penggunaan turing dan city ride, knalpot Akrapovic slip on lebih dari cukup kok


Enggak ketinggalan knalpot Akrapovic slip on yang diklaim cocok untuk mendongkrak performa mesin ikutan dipasang. “Setelah pelek selesai dicat, maka enggak butuh waktu lama untuk motor siap dipakai kembali,” tutup modifikator di Jl. Jatiwaringin 1A, Jaktim ini. (motor.otomotifnet.com)

Data Modifikasi :
Windshield : Puig
Engine slider : R&G
Knalpot : Akrapovic
Gir belakang : Supersprox
Setang : Rizoma
Tankpad : Rizoma
Engine cover : Kawasaki
Klakson : Hella
Handgrip : Harris
Monosok : Bitubo
JDM Project : 0878-82437850

Kawasaki Ninja RR Mono, Pilih Warna Belang Sebagai Identitas




Jakarta
- Memang perkenalan Kawasaki Ninja RR Mono sudah dilakukan beberapa saat yang lalu. Motor 250 cc silinder tunggal ini pun diproduksi lokal di pabrik baru Kawasaki Indonesia. Tapi unitnya masih belum banyak terlihat di jalanan tuh. Padahal peminatnya banyak, makanya sampai inden-inden segala.

Makanya beruntung banget deh kalo akhirnya Charisma Sandi Artha sudah bisa bawa pulang duluan. “Gue ada dealer Kawasaki langganan, jadi bisa dapat cepat, hehehe...,” papar Sandi. Tapi Sandi beli ini motor bukan untuk dipakai, tapi buat dimodifikasi bro. Wah, mungkin ini Ninja RR Mono pertama yang modifikasi tampilan nih?


Mau lihat beda warna dua sisinya? Lihat dari arah depan atau atas bro


Kebetulan pula pria ramah ini punya bengkel yang dinamai Delapan Belas Motor (DBM) dan sering turun balapan di kelas 250 cc. “Ciri khas motor balap gue pakai dua warna, jadi tiap sisi motor warnanya beda, merah muda dan ungu. Warna ini yang jadi identitas bengkel gue,” kata pebengkel di wilayah Pondok Kopi, Jaktim ini.


Sebelum terpasang, harus ada penyesuaian di footstep Nui Racing ini


Nah, model warna seperti itulah yang coba diterapkan Sandi ke Kawasaki Ninja RR Mono miliknya. Tapi yang ini enggak dipakai untuk turun balap kok, karena lebih banyak mejeng di bengkel. “Ini jadi hasil modifikasi pertama karena selama ini DBM lebih dikenal banyak main mesin, biar pada tahu kalo DBM main modifikasi juga,” terang Sandi.


Lindungi tabung sokbreker depan dengan fork slider ini


Konsep yang diusung agak nyeleneh nih, mau terlihat imut tapi tetap sangar. Daya tarik utama tentu permainan warna yang dipilih, selain jenis motor pastinya. Teknik pengerjaan menggunakan cutting sticker. Sisi motor sebelah kanan diberi warna merah muda, sedangkan sisi kiri diberi warna ungu. Bisa dibilang ini jadi sisi imut-nya.


Kaliper rem Brembo ini mantap, selain dari sisi fungsi, buat gaya juga kena
Agar lebih menarik, permainan cutting sticker dipergunakan lagi untuk memberi corak bodi. Dengan model grafis minimalis, motor jadi punya striping baru tuh. “Lalu supaya awet dan mengilap, cutting sticker tadi dilapis pernis bening,” terang pria yang sedang merintis NiMoCI (Ninja Mono Club Indonesia) ini. Hasilnya jadi terlihat lebih sangar dong?


Pemasangan knalpot B-Pro slip on harus membuat sendiri leher knalpotnya


Berhubung aksesori pemanis tampilan untuk motor ini belum banyak, Sandi dan pasukannya memakai punya motor lain atau aksesori yang bersifat universal. Contohnya seperti footstep underbone dari Nui Racing yang comot milik Kawasaki Ninja 150 RR. Lalu terpasang juga fork slider, handgrip dan pro guard. Untuk performa cukup andalkan knalpot racing racikan B-Pro.(motor.otomotifnet.com) 

Plus:
Motor masih nyaman untuk harian dan biaya modifikasi relatif terjangkau

Minus:

Pilihan warna terbentur dengan identitas kendaraan yang ada di surat kendaraan

DATA MODIFIKASI :

Bodi  : Cutting sticker
Handgrip  : KTC
Master rem : KTC
Footstep  : Nui Racing
Fork slider : Bikers
Knalpot : B-Pro
Tankpad  : Keiti
Proguard  : Bikers
Ban: Pirelli 120/70-17 dan 150/60-17
DBM : 081227760059