Jakarta, BosMobil.com - Ada yang unik dari Mitsubishi Lancer yang kali ini dibahas. Mobil dengan grade GLXi pada masanya ini tampil sedikit
nyentrik dibandingkan Mitsubishi Lancer lainnya yang telah dimodifikasi dengan aliran performance.

Dulunya, Mitsubishi Lancer ini tampil sedikit galak dengan cat berwarna
abu-abu. Namun tidak selamanya dipertahankan, Sebastian Pramudita
selaku pemiliknya mengganti warna mobilnya. “Warnanya kuning agak ijo
lemon, soalnya kalo kuning JDM dah banyak yang pakai,” bilang pria
dengan panggilan akrab Bastian ini.

Melenceng dari aliran yang diterapkan, Bastian memiliki alasan khusus.
“Ya sebenarnya aliran gak jelas, ngalor ngidul. Tapi ya biar enak
dilihat aja, yang penting gue enjoy pakenya,” ungkapnya. Mau dinilai
apapun serta pendapat dan opini aneh dari orang lain, seperti lagu
Tomomi Kasai yang judulnya ‘Enjoy Your Life’, nah melenceng dari
pembahasan utama deh.
Mitsubishi Lancer Evolution 3 Full Conversion
Dari awal hingga menjadi seperti sekarang, sebenarnya Mitsubishi Lancer
GLXi ini merupakan proyek yang tidak disengaja. “Jadi dulu ada halfcut
Evo 3 nganggur di bengkel. Nah iseng deh cari mobil Lancer lokal, abis
itu dibikin semirip mungkin ama Evo 3 aslinya,” jelas Bastian.

Tidak tanggung-tanggung, Mitsubishi Lancer GLXi ini dikonversi total
menjadi Mitsubishi Lancer Evolution 3. Mulai dari penggantian mesin ke
4G63T, kaki-kaki, ubahan sasis untuk sistem 4WD, eksterior, interior
hingga perintilan-perintilannya.
Upgrade Performance
Pertama kali menjadi Mitsubishi Lancer Evolution 3, Bastian langsung
mencicipi arena drag race untuk mengetahui catatan waktu yang dihasilkan
dari performa mesinnya. Namanya juga manusia, pastinya tidak pernah
puas.

“Ya iseng-iseng upgrade mesin, itu juga bertahap,” bilangnya. Saat
peliputan, mesin yang menempel pada mobilnya sudah mengalami sejumlah
modifikasi. Kali ini, internal seperti piston berikut setang sudah
diganti dengan bahan yang lebih kuat, meliputi kawan-kawanya sebut saja
kem, klep, per klep dan lain-lain.

Hal tersebut untuk mengimbangi pemakaian turbo Forced Performance
HTA3582. “Ini kelasnya GT3582, tapi di baling-baling turbo-nya ada
treatment khusus, biar turbo-nya bisa lebih responsif,” sahutnya.
Modifikasi lainnya yaitu perangkat yang berhubungan dengan turbo,
injektor yang lebih besar, knalpot dan lainnya. Seluruhnya sistem di
mesin diatur ulang oleh ECU standalone dari MoTeC M48.

Tidak hanya mesin, tetapi kaki-kaki juga diperkuat agar tetap
mendapatkan traksi. Velg ADVAN RG berukuran 16x7 inci yang dibalut Toyo
Proxes R888 dipercaya sebagai roda dari Lancer ini, berikut suspensi
coilover HKS Hipermax III. Uniknya, ukuran rem masih bawaan Mitsubishi
Lancer Evolution 3. “Ahh cukup itu, cuma ganti kampas rem pake Ferodo
sama selang rem, udeh. Kan gue ga ngebut-ngebut di jalan raya juga,
paling pas drag race aja. Kecuali kalo dipake muter sirkuit, baru deh,”
jelas Bastian.

Tenaga yang didapat setelah dilakukan beragam modifikasi, diakui
Bastian masih abu-abu. “Belum dyno lagi. Tapi ada mobil temen spek-nya
sama kayak mobil gue, tapi turbo-nya doi lebih kecil, di-dyno dapet 690
HP, itu boost 2 bar,” ungkapnya. “Trus pas drag, mobil dia dapet 11,1
detik, itu belum fine tuning lagi. Kalo mobil gue tahun lalu dapetnya
11,8 detik pake bensin Pertamax Plus,” sambungnya.

Karena turbo yang lebih besar, Bastian mengaku percaya diri jika tenaga
yang dihasilkan dari mesin Lancer-nya kali ini akan lebih besar.
“Sekarang bisa nge-boost 2,2-2,3 bar. Tapi ya belum tau juga, pastinya
bakal fine tuning lagi, tinggal nunggu waktu aja,” ucap pria yang rajin
tertawa ini.
Ogah Terondol
Banyak orang yang menterondolkan mobilnya saat drag race untuk bobot
yang lebih ringan. Tapi Bastian tidak melakukan hal tersebut pada
Mitsubishi Lancer-nya. “Gak mau lah ribet copot ini itu. Apalagi
interior kalo keseringan dicopot-copot, nanti pada kendor, brisik deh.
Ya kondisi mobil gue gini aja kalo ikut drag race, trus juga bensin
dipenuhin biar tenang. Boros gan soalnya,” candanya.

Interior nyaman, berkendara pun tetap enak. Tanpa embel-embel
resing,
Bastian hanya menambahkan beberapa perangkat instrument tambahan
lainnya. Biar tetap enjoy dipakai harian, perangkat power steering
maupun A/C tetap berfungsi semestinya.

“Gue maunya mobil ini layak dipakai harian. Kendala sih A/C-nya, ini
mobil dikata tua tapi canggih, A/C-nya digital dan nyambung ke ECU. Pas
ganti standalone, A/C gak mau nyala tuh, soalnya MoTeC tua. Nah akhirnya
ama bengkel di-custom, jadi ada fitur di standalone yang gak kepake,
dijadiin buat fungsi A/C,” tutup Bastian. Mantap gan…
Spec
Engine : 4G63 Evolution 3 GSR Engine, Porting Polish Cylinder
Head & 3 Angle Valve Job, Manley Forged 85.5 mm Pistons, Wossner
Connecting Rods, HKS 264 in/ex Camshaft, Ferrea Valves, Ferrea Valve
Springs, Ferrea Titanium Retainer, Works Engineering Cam Sprocket,
Forced Performance HTA3582 Turbocharger, HKS Racing Type II BOV,
Turbosmart Pro-Gate 48 Wastegate, Custom Intercooler Piping, Custom
Exhaust Manifold, Custom Intake Manifold, RC 1.200cc Injectors, Bosch
Motorsport 044 External Fuelpump, SARD 265 In-Tank Fuelpump, Custom
Surgetank, NGK Power Cable, MoTeC M48 Standalone ECU, MoTeC 5 Bar MAP
Sensor, Forged Motorsport Aluminium Radiator, Samco Radiator Hose.
Footwork : Yokohama ADVAN RG 16x7” ET44 Wheels, Toyo Proxes R888
195/50R16 Tires, HKS Hipermax III Coilover, Ferodo Brake Pads, Endless
Brake Lines.
Exterior : OEM Mitsubishi Lancer Evolution 3 GSR Front
Bumper-Lips + Front Fender + Side Skirt + Rear Bumper + Wing + Headlamp +
Cornerlamp + Rear Foglamp, Carbon Fiber Engine Hood, Billion Air
Funnel.
Interior : OEM Mitsubishi Lancer Evolution 3 GSR Front Recaro
SR3 Seat + Doortrim + Mirror + Speedometer + Climate Control, Nardi
Torino Deep Corn 350 mm Steering Wheel, Ralliart Shiftknob, APEX’I AVC-R
Boost Controller, Blitz Fuel Press Meter.
Powered By : Firna Protechnik, Jakarta Barat.