Bisa dibilang, mobil berkelir biru ini mengacu pada Honda Civic Ferio (EG9) yang beredar di Jepang. Sekedar informasi, di Indonesia juga terdapat Honda Civic Ferio namun merupakan Civic generasi ke-6. Nah Honda Civic Ferio yang dimaksud adalah Civic di Jepang generasi ke-5.
“Gue kurang suka dengan Honda Civic Genio yang beredar di Indonesia. Nah makanya gue bikin kayak Honda Civic Ferio di Jepang,” ungkap Beno. Memang sangat nyata perbedaan antara Civic Genio yang beredar di Indonesia dengan di Jepang. Contoh saja bisa terlihat adanya ducktail, antenna, dan lain-lain.
Beno harus niat rela pulang pergi keluar negeri demi mencari parts-parts JDM untuk Honda Civic Genio-nya. “Kebanyakan gue beli di Malaysia dan Singapura, itu juga nenteng sendiri. Soalnya gini mas, kayak perintilan-perintilan gitu mana ada dijual disini. Contoh saja antena di belakang, jarang ada yang punya. Mungkin malahan gak ada,” ungkapnya lagi. Kemudian harus rela mengeluarkan biaya lebih. “Mau gak mau kalo bikin mobil JDM itu barangnya harus orisinil semuanya kan,” jelasnya dengan serius.
Berbeda dengan kebanyakan orang yang biasanya menggunakan Honda Civic Estilo untuk bermain JDM, kalau kawan kita ini memilih versi sedannya (Genio). “Gue dari dulu suka Honda Civic Genio. Dari SMP liat mobil ini rasanya pengen punya. Dan juga Honda Civic Genio yang main JDM masih sedikit di Indonesia,” ucapnya.
Parts-parts JDM lainnya yang menempel pada Honda Civic Genio milik Beno ini bisa terlihat seperti moonroof, flat side marker, foglamp, front lips dan lainnya. Parts JDM terus merambah hingga ke interior. Sebut saja speedometer, 2-din console, short arm rest, dan amber clock.
Upgrade Performance
Biasanya orang yang bermain gaya JDM, mesin juga harus berperforma tinggi. Hal ini juga dilakukan Beno, dengan mengandalkan mesin B-Series. “Sebenarnya pas beli udah begini (mesin B-Series). Tapi gue rapih-rapihin aja biar jalannya enak,” jelas kawan ini.
Makanya kolaborasi mesin B16A untuk head cylinder dan B20B untuk engine block-nya dibiarkan standar. Namun supaya mesin 2.000 cc VTEC ini lebih optimal, sejumlah modifikasi dijalankan Beno, dengan cara di porting-polish, ganti kopling racing, coil dan kabel busi MSD, header ORD, fuel pressure regulator, dan tidak lupa piggyback.
Mesin ‘cihuy’, kaki-kaki juga harus ‘cihuy’. Velg SSR Type C berukuran 16 inci dan Toyo T1R menjadi pilihannya supaya Honda Civic Genio-nya bisa melaju stabil. Kemudian diperkuat dengan coilover dari GAB, serta pengereman menjadi kuat berkat perangkat rem dari Spoon Sports.
“Gue demen ngebut dari dulu. Tapi kenapa ya pas mobil udah begini, malah jadi sayang kalo dibawa ngebut hehehe,” bilangnya sambil tertawa. Ngebut boleh, tetap hati-hati ya bos, apalagi di jalan raya.
Siap Proyek Baru
Meski sudah menjadikan Honda Civic Genio JDM, namun Beno punya proyek baru kedepannya. “Barang-barangnya sebagian gue pindahin. Gue udah ada Honda Civic EK9, tapi baru rangka doang,” tutupnya. Wahhhh ngeri kali kawan...Beno’s Honda Civic Genio
Exterior : JDM EG9 Moonroof, JDM EG9 Antenna, JDM EG9 Ducktail, JDM EG9 Flat Side Marker, JDM EG9 Foglamp, JDM EG9 Front Lips, JDM Amber Corner, Carbon Engine Hood, Carbon Door Handle, Carbon Rear License Plate Holder.
Interior : JDM EG9 White Cluster, JDM EG9 2-din Console, JDM EG9 Short Arm Rest, JDM EG9 Amber Clock, Momo Monte Carlo Steering Wheel, Spoon Sports Gear Knob, Recar SR3 Seats.
Wheel&Suspension : SSR Type C Bronze 16” Japan, Toyo T1R 205/45R16, Gab Super Street Coilover, Spoon Sports Monoblock Caliper, Spoon Sports Brake Pad, Spoon Sports Brake Line, Rays Racing Lug Nut, ARP Extended Wheel Stud, Hardrace Front & Rear Chamber Kit, Rays Lower Control Arm
Engine : B16A+B20B VTEC Engine, Porting&Polished, ORD Header, HKS Hi-Power Muffler, MSD External Coil, MSD Spark Plug Wire, SARD Fuel Pressure Regulator, Exedy Racing Clutch, Hasport Engine Mounting, K&N Open Air Filter, Dastek Unichip Type A, Spoon Sports Oil Cap, Spoon Sports Radiator Cap.
Kpengen civic..tpi kok gak ada uang ya wkkkkk
BalasHapusbagus juga modif ya abis berapa kak
BalasHapus